27 April 2010

karuk dan pegagan menggempur asma 1

Mata Roni terbelalak. Obat penyakit asma untuk istri tercinta, yang baru saja ditebusnya dari rumah obat ternyata bernilai ratusan ribu rupiah. “Obat semprotnya yang mahal, Mas”, komentar kasir apotek. Diperjalanan pulang, pikiran Roni melayang jauh. “Kalau begini terus, aku bisa tekor”, ujarnya lirih. 

 Adakah obat alternatif nan murah buat asma?

Istri Roni sendiri baru beberapa bulan terakhir ini rajin memeriksakan diri ke dokter. Sebelumnya, karena jarang menyerang, gejala sesak napas diiringi alunan ngak-ngik-ngok itu tak dianggapnya sebagai ancaman serius. Dari dokter, Roni juga tahu, dalam 30 tahun terakhir, orang dewasa yang terjangkit asma jumlahnya meningkat pesat. Selain faktor keturunan, buruknya situasi sanitasi dan lingkungan, ikut andil di dalamnya.
Apalagi sudah bukan rahasia lagi, udara kota-kota besar kini dijajah polusi. Di mana-mana ada gas buang berupa nitrogen oksida atau karbon monoksida yang dihasilkan asap kendaraan bermotor maupun asap rokok. Untunglah Roni mempunyai karib yang bekerja di sebuah laboratorium penelitian tanaman obat. “Coba deh, kamu coba pegagan dan karuk”, saran Prabowo, sang teman. Saran yang singkat, tapi benar-benar memberi pencerahan.
 
karuk (Piper Sarmentosum)
Tersumbat Lendir
Penyakit asma dikenal orang sejak 2.000 tahun lalu sebagai penyakit alergi. Dalam bahasa Yunani kuno, kata asma secara harfiah dapat diartikan sebagai sesak napas. Orang yang sedang terserang penyakit asma memang merasakan dadanya sesak. Bisa berat, dapat juga ringan. Paling repot kalau serangan datang tengah malam, seperti sering dialami istri Roni. “Saya terpaksa ikut bergadang”, curhatnya pada Prabowo. Biasanya anak-anak lebih rentan terhadap penyakit ini. Ciri-ciri pemunculannya bisa berupa batuk-batuk, sering mengeluarkan dahak, sesak napas, sampai gangguan tenggorokan. Sedangkan orang dewasa umunya lebih sering terserang asma bronkial, yang disertai peradangan pada selaput lendir hidung.
Serbuan asma, kadang datang mendadak, mengakibatkan sesak napas yang timbul berulang-ulang, desertai napas berbunyi ngiiik. Hal itu akibat kontraksi kejang (spasmodik) bronkus kecil. Penyakit alergi turun-temurun ini sanggup bertahan selama beberapa hari, karena saluran napas bagian bawah (bronchi) mengalami penyempitan akibat radang. Berkerutnya otot polos saluran pernapasan membuat selaput lendir membengkak dan membentuk timbunan lendir berlebihan. Alhasil, napas jadi sesak.
Ketika bertandang ke kantor Prabowo, Roni mendapat penjelasan mengapa ia disarankan membuat ramuan pegagan atau karuk. Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa jenis tumbuhan yang terbukti efektif mengobati penyakit alergi seperti asma. Prabowo lalu menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan mancanegara yang berkaitan dengan asma.

Salah satunya, penelitian yang dilakukan Vimala dan kawan-kawan. Dalam Nature’s Choice to Wellness Antioxidan Vegetables (2003) mereka menyatakan, bukan hanya vitamin A, D, E dan C serta betakaroten yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Beberapa jenis tumbuhan obat pun memiliki senyawa fitokimia dalam kadar tinggi, yang bersifat antioksidan alami, seperti lignan, flovonoid, asam fenol, alkaloid, asam amino.

bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you to share and critique my blog


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails