27 Juli 2009

TANAMAN OBAT PENANGKAL FLU BABI





Pegagan (Centella asiaticaI [L] Urb.) telah lama dimanfaatkan
sebagai obat tradisional baik dalam bentuk bahan segar, kering
maupun yang sudah dalam bentuk ramuan (jamu). Di Australia telah
dibuat obat dengan nama “Gotu Kola” yang bermanfaat sebagai anti
pikun dan juga sebagai anti stress. Di Indonesia pegagan telah banyak
dimanfaatkan sebagai obat untuk penyembuhan penyakit HIV melalui
peningkatan ketahanan tubuh pasien. Secara empirik, pegagan
bermanfaat sebagai penyembuh luka, radang, reumatik, asma, wasir,
tuberkulosis, lepra, disentri, demam dan penambah selera makan. Di
Cina, pegagan bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi darah, bahkan
dianggap lebih bermanfaat dibandingkan dengan ginko biloba atau
ginseng yang berasal dari Korea.
Salah satu pabrik jamu memerlukan lebih kurang 100 ton
pegagan setiap tahunnya. Dari sepuluh jenis jamu yang beredar di
pasaran, pegagan merupakan bahan baku yang dipergunakan, dengan
kadar simplisia yang dicantumkan dalam kemasannya antara 15-25 %.
Banyaknya manfaat tanaman ini nampaknya berkaitan dengan
banyaknya komponen minyak atsiri seperti sitronelal, linalool, neral,
menthol, dan linalil asetat. Dengan adanya komponen tersebut dalam
minyak atsiri pegagan, tanaman ini memiliki potensi sebagai sumber
bahan pengobatan terhadap anti penyakit yang disebabkan tujuh jenis
bakteri Rhizobacter spharoides, Escherichia coli, Plasmodium
vulgaris, Micrococcus luteus, Baccillus subtilis, Entero aerogenes dan
Staphyllococcus aureus.
Tetapi karena pegagan juga memiliki sifat narkotis sehingga
dalam pemakaiannya harus sangat hati-hati. Dosis yang tinggi menyebabkan
pasien menjadi pening.

Kandungan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

Banyak manfaat dari pegagan/antanan.
bisa dikonsumsi berupa herbal atau mentah ( orang sunda biasa di makan pakai sambal terasi atau sambal oncom).
Saya punya pengalaman empiris akan pegagan ini, berhubungan dengan penyakit asma yg saya derita.
Kalau untuk herbal biasa dicampur dengan madu dan sambiloto.
Secara garis besar pegagan berfungsi utama sebagai penjaga stamina dan nutrisi otak!

2. SAMBILOTO (Andrographis paniculata)

Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) ex Nees banyak
dijumpai hampir di seluruh kepulauan nusantara. Secara taksonomi
sambiloto diklasifikasikan kedalam divisi Spermathophyta, subdivisi
Angiospermae, kelas Dycotyledonae, subkelas Gamopetalae, Ordo
Personales, famili Acanthaceae, subfamili Acanthoidae dan genus
Andrographis. Sambiloto dikenal dengan beberapa nama daerah,
seperti ki oray atau ki peurat (Jawa Barat), bidara, takilo, sambiloto
(Jawa Tengah dan Jawa Timur), atau pepaitan atau ampadu
(Sumatera).
Sambiloto tergolong tanaman terna (perdu) yang tumbuh di
berbagai habitat, seperti pinggiran sawah, kebun, atau hutan.
Sambiloto memiliki batang berkayu berbentuk bulat dan segi empat
serta memiliki banyak cabang (monopodial). Daun tunggal saling
berhadapan, berbentuk pedang (lanset) dengan tepi rata (integer) dan
permukaannya halus, berwarna hijau. Bunganya berwarna putih
keunguan, bunga berbentuk jorong (bulan panjang) dengan pangkal
dan ujung lancip. Di India bunga dan buah bisa dijumpai pada bulan
Oktober atau antara Maret sampai Juli. Di Australia bunga dan buah
antara bulan Nopember sampai Juni, sedang di Indonesia bunga dan
buah dan ditemukan sepanjang tahun.
Komponen utama sambiloto adalah andrographolide yang
berguna sebagai bahan obat. Disamping itu, daun sambiloto
mengandung saponin, falvonoid, alkaloid dan tanin. Kandungan kimia
lain yang terdapat pada daun dan batang adalah laktone, panikulin,
kalmegin dan hablur kuning yang memiliki rasa pahit. Secara
tradisional sambiloto telah dipergunakan untuk pengobatan akibat
gigitan ular atau serangga, demam, dan disentri, rematik, tuberculosis,
infeksi pencernaan, dan lain-lain. Sambiloto juga dimanfaatkan untuk
antimikroba/antibakteri, antihyper-glikemik, anti sesak napas dan
untuk memperbaiki fungsi hati.
Mengingat kandungan dan fungsi tanaman tersebut, saat ini
sambiloto banyak diteliti untuk dikembangkan sebagai bahan baku
obat modern, diantaranya pemanfaatan sambiloto sebagai obat HIV
dan kanker.

3. MENIRAN (Phylanthus urinaria, Linn.
Berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Daun : Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga : Terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah. Syarat Tumbuh : Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di Hutan-hutan, ladang-ladang, Kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.

Nama Lokal :
Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu (Cina), Gasau madungi (Ternate);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit kuning (lever), Malaria, Demam, Ayan, Batuk, Haid lebih; Disentri, Luka bakar, Luka koreng, Jerawat;

1. Sakit Kuning
a. Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun)
Bahan Tambahan: 2 gelas Air Susu
Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan
direbus dengan 2 gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal
1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus; dilakukan
setiap hari.

b. Bahan Utama: 7 batang tanaman meniran (akar, Batang dan
bunga)
Bahan Tambahan: 7 buah Bunga cengkeh kering, 5 cm rimpang
umbi temulawak, 1 potong kayu manis
Cara Membuat: Seluruh bahan direbus dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.

2. Malaria
Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap
Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis
Cara membuat: Seluruh bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk
halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.

3. Ayan
Bahan Utama: 17 - 21 batang tanaman meniran (akar, batang, daun
dan Bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5
gelas air sampai mendidih hingga tinggal ± 2,5 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4
gelas selama 3 hari berturut-turut

4. Demam
Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang,
daun dan bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1
gelas air panas .
Cara menggunakan: disaring, kemudian diminum sekaligus.

5. Batuk
Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang,
daun, bunga)
Bahan tambahan: Madu secukupnya.
Cara membuat: Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan
direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur
dengan 1 sendok makan madu sampai merata.
Cara menggunakan: diminum sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari

6. Haid berlebihan
Bahan Utama: 3 - 7 potong akar Meniran kering
Bahan tambahan : 1 gelas air tajan
Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air
sampai mendidih, Kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan
diaduk sampai rata.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan
sore.

7. Disentri
Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang,
daun dan bunga )
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan
sore.

8. Luka Bakar Kena Api atau Air Panas
Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang,
daun dan bunga)
Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi temulawak (4 cm), 3 buah bunga
cengkeh kering, 1 potong kayu Manis.
Cara membuat: Bahan utama ditumbuk halus, dan temulawak
diiris-iris . Kemudian dicampur dengan bahan -bahan yang lain dan
direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.

9. Luka koreng
Bahan Utama: 9 - 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun
dan bunga)
Cara membuat: Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus.
Kemudian direbus dengan 1 cerek air.
Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk
mandi.

10. Jerawat
Bahan Utama: 7 Batang tanaman meniran
Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi kunyit (4 cm)
Cara membuat: Seluruh bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk
sampai halus, Kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara
teratur setiap hari.

Komposisi :
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : - Zat Filantin - Kalium - Mineral - Damar - Zat Penyamak



Kasus Positif Flu Babi di Indonesia Jadi 362 Orang


MUNGKINKAH PENYAKIT INI DAPAT DICEGAH DENGAN TANAMAN OBAT ?

JAKARTA (LampostOnline): Jumlah warga yang positif terinfeksi flu babi atau influenza A H1N1 di Indonesia bertambah 19 kasus (11 laki-laki dan 8 perempuan) per Minggu (26-7). Dengan demikian tercatat ada 362 orang terinfeksi H1N1.

Tambahan kasus flu babi itu berasal dari

6 provinsi yaitu DKI Jakarta (3 kasus), Jabar (6 kasus), Jateng (3 kasus) Jatim (3 kasus), Sulawesi Selatan (2 kasus) dan 2 kasus WNA dilaporkan dari Bali.

Dari total kasus tersebut terdiri dari 17 WNI dan 2 WNA. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 6 orang yaitu ke Arab Saudi, Australia, Belanda, Jepang, Maroko dan Singapura.

Dengan demikian, sampai tanggal 25 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 362 orang terdiri dari 204 laki-laki dan 158 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), tanggal 22 Juli (67 kasus), 23 Juli 2009 (83 Kasus) dan 24 Juli 2009 (21 Kasus).

Adapun jumlah provinsi yang sudah ditemukan kasus positif sampai hari ini ada 14 provinsi yaitu di Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepri, Sulawesai Utara, Sumatera selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Hal itu disampaikan Prof Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 25 Juli 2009 dalam rilis Depkes yang diterima detikcom.

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya di seluruh dunia rendah yakni 0,4%. Namun demikian masyarakat diminta tetap waspada hadapi pandemi influenza A H1N1.

Berperilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1. Perilaku tersebut di antaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. "Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter," ujar Prof Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat.

"Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit," tambah Prof Tjandra.DTC/L-1





11 Juli 2009

Cabe Jawa



CABE JAWA
Piper retrofractum Vahl.

KLASIFIKASI :
Cabe jawa disebut Piper retrofractum atauPiper longum L atau Piper sarmentosum atau Chavia officinarum Miq, atau Chavia retrofracta Miq. termasuk dalam famili tumbuhan Piperaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah lada panjang, cabean, cabe areuy, cabe sula, cabi jamo, cabe onggu, cabe solah dan cabai.

SIFAT KIMIAWI :
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: Buah : Zat pedas piperine, Minyak menguap, alpha amirin, fenenol, dehydromatricaria ester, cineole, terpinen-4, 1-beta caryophylene,1-quebrachitol. Akar dan batang mengandung mengandung inulin yang terdiri dari artemose, cabang kecil mengandung oxytocin, yomogi alkohol, ridentin.

EFEK FARMAKOLOGIS :
Tumbuhan ini bersifat: rasadingin, menghilangkan sakit, menghentikan pendarahan (hemostatik), melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, mengatur menstruasi. Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa pahit, pedas dan hangat. Herba ini masuk meridian ginjal, paru dan limpa.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN :
Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman yang dikeringkan dengan jalan diangin-anginkan. Segar : daun dan biji.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA:
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Rasalemah (neurashenia) Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3 batang, rimpang lempuyang ¾ jari, daun ambiloto ¾ genggam, gula enau 3 jari. Dicuci dan dipotong-potong seperlunya, di rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 ¼gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3x ¾ gelas.

2. Masuk angin. Cabe jawa 3 btir, daunpoko (Mentha arvensis javanica Bl) ¼ genggam, adun kesumba keling (Bixaorellana L) ¼genggam, gulaenau 3 jari, dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Sehari 3 x ¾ gelas.

3. Obatkuat. Membersihkan rahim sehabis melahirkan. Akar kering 3 gr ditumbuk halus, seduh dengan air panas, minum. Sehari sekali.

4. Pencernaan terganggu, batuk, bronchitis, ayan, demam sehabis melahirkan, penguat lambung, paru dan jantung, tekanan darah rendah, hidung berlendir. Buah mentah 6 gr yang kering ditumbuk halus, ditambah madu secukupnya.

5. Obat kumur. Daun 3 lembar ditumbuk, diseduh dengan 1 gelas air panas, untuk kumur-kumur.

6. Pereda kejang perut. Daun3 lembar ditumpuk, diseduh dengan 1 gelas air, minum.

7. Obat urus-urus untuk penderita penyakit hati. Lempuyang ditumbuk, lalu diperas dan di minum dengan paling banyak3 buah cabe jawa.

Poto koleksi kebun dan terapi herbal CAMPAKA




Pacing


PACING


KLASIFIKASI :
Pacing disebut Costusspeciosus (Koenig) atau Costus loureiri Horan termasuk ke dalam famili tumbuhan Zingiberaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah tabar-tabar, setawar, tepung tawar, lingkuwas atau muri-muri.

SIFAT KIMIAWI :
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l :
Rimpang dan bijinya mengandung diosgenin (Sapogeninsteroid), tigogenin, dioscin, gracillin, sitostrol, methyltriacontane, 8-hydroxutriacontan-25-one, 5alfa-stimast-9(11)-en3beta, 24-hydroxytriacontan-26-one dan24-hydroxyhentriacontan-27-one. Kandungan kimia tersebut diatas adalah bahan baku obat kontrasepsi (anti hamil).

EFEK FARMAKOLOGIS :
Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini bersifatmasam, pedas, sejuk, sedikit toxic (beracun). Peluruh air kemih (diuretik), anti toxic, menghilangkan gatal(anti pruritus), peluruh keringat (anti piretik).

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN :
Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan rimpang. Setelah dicuci bersih,dipotong tipis-tipis, kukus, keringkan. Umbi mentah : beracun. Selain itu digunakan juga batangnya.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA:
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Nephriticedema, air kemih sedikit.Pacing 30 gr, cynanchumpaniculatum digodok, minum.
2. Mencegah kehamilan. Rimpang kering 10 gr ditambah 1 buah pace digodok, minum setelah dingin. Minum setiap hari selama 10 hari setelah haid.
3. Digigit ular. Pacing 1 batang, dicuci bersih lalu ditumbuk halus, beri air garam 2 sendok makan. Air perasannya diminum, ampasnya untuk menurap luka bekas gigitan lalu dibalut, sehari 2 kali.
4. Bengkak karena penyakit ginjal akut. Pacing 15 gram direbus, minum.
5. Eczema, gatal-gatal. Godok pacing secukupnya, untuk cuci.
6. Radang mata. Batang pacing 3 jari, dicuci bersih lalu ditumbuk halus kemudian diperas dan disaring. Airnya untuk diteteskan ke mata yang sakit, 3 - 4 kali per hari sebanyak 2 tetes.
7. Mencucidan memperbaiki pertumbuhan rambut. Batang dan daun muda ditumbuk halus sampai menjadi bubur,satu malam diembunkan, pakai untuk mencuci dan memperbaiki pertumbuhan rambut.
8. Perut busung (ascites) dan bengkak (edema). Umbi yang berwarna merah dilumatkan dan dibungkus dengan kain sutera, ikat di pusar. Penyakitnya akan keluar berikutair kemih.
9. Pengerutan hati (cirrhosis), batuk rejan (pertusis) dan infeksi saluran kencing.
Rimpang kering 3 - 10 gram digodok, minum.

Catatan: Wanita hamil dan pasien dengan pencernakan lemah dilarang pakai.
Poto koleksi kebun dan terapi herbal CAMPAKA

Binahong

poto atas koleksi Kebun dan Terapi Herbal Campaka

Binahong
Anredera cordifolia (Ten.) Steenis
Sinonim :
Boussingaultia gracilis Miers
Boussingaultia cordifolia
Boussingaultia basselloides


Nama umum :

Indonesia:Binahong
Inggris:heartleaf madeiravine, madeira vine
Cina:teng san chi
Anredera cordifolia
Binahong

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Basellaceae
Genus: Anredera
Spesies: Anredera cordifolia (Ten.) Steenis

Deskripsi :
Berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang (perenial), bisa mencapai panjang +/- 5 m. Akar berbentuk rimpang, berdaging lunak. Batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar. Daun tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung (cordata), panjang 5 - 10 cm, lebar 3 - 7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan licin, bisa dimakan. Bunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,5 - 1 cm, berbau harum. Perbanyaan Generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau dikembangbiakan secara vegetatif melalui akar rimpangnya.


Manfaat Untuk Kesehatan :
Di blognya Pa Andi Yusuf, diceritakan bahwa Binahong sangat bermanfaat :Hampir semua bagian tanaman binahong seperti umbi, batang dan daun dapat digunakan dalam terapi herbal. Kini bibitnya mudah dibeli di objek wisata Kopeng. Tanaman ini memang tumbuh baik dalam lingkungan yang dingin dan lembab.
Manfaat tanaman ini sudah dipetik Soejiyo, mantan karyawan Kanindotex yang biasa nglaju Solo-Semarang setiap kali bekerja. Katanya, binahong adalah herba yang dapat memulihkan stamina yang loyo.
Selain meningkatkan vitalitas pria, binahong dapat menyembuhkan luka dalam dan luar seperti setelah operasi, typus, maag, radang usus dan ambeien. Dapat pula mengatasi pembengkakan dan pembekuan darah, memulihkan kondisi lemah setelah sakit, rematik, luka memar terpukul, asam urat dan mencegah stroke.
Untuk pemakaian dalam, Soejiyo meraciknya sebagai berikut: ambil rhizoma (umbi) secukupnya, dicuci bersih, kemudian direbus, setelah dingin disaring dan hasilnya diminum 2-3 kali sehari, Cara ini untuk menyembuhkan luka bekas operasi, maag, typus, disentri, kesegaran jasmani (tambah telur dan madu), mencegah stroke, asam urat dan sakit pinggang.
Namun dapat pula umbinya dikeringkan, lalu ditumbuk halus, kemudian dimasukkan dalam kapsul 0,5 mh dan diminum 3 kali sehari.
Untuk pemakaian luar, daun dan batang ditumbuk halus kemudian dioleskan pada bagian yang sakit. Bahan ini untuk menyembuhkan memar karena terpukul, kena api (panas), rheumatik, pegal linu, nyeri urat, menghaluskan kulit.
Umbi dicampur bahan lain dengan cara direbus bersama daun sirih, temulawak dengan perbandingan ganjil: 7, 9, 13 untuk penyembuhan pembengkakan jantung, pembengkakan lever, kencing manis, kerusakan ginjal dan radang usus besar.
Batangnya untuk mengatasi kelemahan laki-laki, yaitu dengan cara diambil getahnya dioleskan pada penis, diamkan beberapa saat kemudian lakukan sanggama dengan istri. Kalau digodog dengan kencur (3 gelas menjadi 1 gelas) diminum tiap malam selama satu minggu, hasilnya juga oke punya.
Saya juga di halaman menanam Binahong sumbangan dari Drs.Halimi M.Pd, saat ini tumbuh subur dan sering diproduksi untuk dijadikan campuran obat herbal racikanku.Banyak sekali pasien-pasien dengan Ijin Allah sembuh oleh Binahong.
Khasiat utama:
Menyembuhkan luka dalam dan luar
Pemakaian Dalam:
Rhisoma (umbi) dicuci bersih kemudian direbus, disaring dan langsung diminum (tiga gelas/ hari) untuk penyembuhan:
Pemakaian Luar:
TANAMAN BINAHONG
1. Biji
2. Daun
3. Bunga
TANAMAN OBAT KELUARGA:
BERUPA KHASIAT DAUN AJAIB (BINAHONG )
Beberapa lembar daun ini dikunyah hingga halus atau dimasak dengan segelas air dan diminum beserta ampasnya atau lebih mudah dijus atau diblender. Daun ajaib ini mempunyai khasiat berikut:
  • Kategori Penyakit Berat
Batuk/ muntah darah: 10 lembar daun diminum setiap hari sampai sembuh

  • Kategori Penyakit Ringan
Disentri atau buang air besar: 10 lembar daun ini diminum setiap hari sampai sembuh

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails