Senyawa Sakti
Menurut Prabowo, yang berkantor di Ragunan, Jakarta Selatan, tanaman pegagan (Centela asiatica) dan karuk (Piper Sarmentosum) termasuk dua dari beberapa tumbuhan yang menyimpan sifat antioksidasi tinggi. Pegagan merupakan tanaman obat dari keluarga Apiaceae yang lazim tumbuh dan tersebar di kawasan tropis maupun subtropis.
Di
Indonesia pegagan mudah ditemukan di lahan yang lembab, sepanjang
tepian sungai, maupun rerumputan yang cukup mendapat sinar matahari.
Tumbuhan ini juga banyak ditemukan di kawasan pegunungan, sampai
ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut. Biasanya ditanam orang
sebagai tanaman penutup tanah dan sayuran, yang kadang dipakai juga
untuk lalapan.
Pegagan
masuk kategori terna menahun tanpa batang, dengan rimpang pendek dan
stolon-stolon merayap. Akar keluar dari setiap bonggolnya, dengan
banyak cabang yang berugas membentuk tumbuhan baru. Daunnya berupa daun
tunggal berbentuk ginjal dengan tangkai berukuran 5 – 15 cm. Tepinya
bergerigi, sementara bunganya berwarna putih atau merah muda, yang
tersusun dalam karangan berbentuk payung. Bunga itu keluar dari ketiak
daun dengan tangkai pendek. Sedangkan buahnya kecil bergantung,
berbentuk lonjong atau pipih.
Di
Cina, pegagan telah ribuan tahun digunakan sebagai obat kuat (tonik)
yang menyehatkan. Dalam ilmu farmasi ia dikenal juga sebagai Folia hidrocotyles,
yang dipercaya bisa meningkatkan ketahanan tubuh, mencuci darah, dan
memperlancar keluarnya air seni (diuretik). Masyarakat timur jauh Eropa
menggunakan pegagan untuk menyembuhkan penyakit menular kronis yang
disebabkan Mycobacterium leprae (lepra) dan tuberkilosis (TBC).
|
Antanan- Pegagan (Centela asiatica) |
Manfaat
lain dari pegagan, ia memberi pengaruh positif berupa daya rangsang
otak dan memperbaiki sirkulasi darah pada pembuluh otak. Orang Sunda
memanfaatkan daunnya yang masih segar sebagai lalap, terutama buat
penderita kepikunan, obat darah tinggi, strike, asma dan ibu habis
melahirkan agar selalu terlihat awet muda. Namun, wanita muda sebaiknya
tidak mengkonsumsi tanaman ini, karena dipercaya dapat mengurangi
kesuburan.
Di Malaysia, pegagan telah lama digunakan untuk mengobati bronchitis, asma, pengeluaran getah lambung yang berlebihan (maag), keputihan, gangguan ginjal, serta radang saluran kencing.
Pegagan mengandung senyawa campuran trilepenoid dengan komponen utamanya asiticoside, madecassoside, asam asiatic, dan asam madecassic. Senyawa-senyawa
itu mumpuni sebagai antiradang penyembuh luka luar biasa, seperti luka
bakar, sirosis hati, infeksi lipra dan borok.
Senyawa triterpene
berpengaruh pada metabolisme dalam jaringan, yang berhubungan dengan
sirkulasi darah pada saraf halus. Pegagan juga mengandung vitamin A dan
C sebagai antioksidan alami. Vitamin A berperan membangun daya tahan
tubuh terhadap infeksi pernapasan. Sedangkan vitamin C berfungsi
mencegah infeksi berbagai jenis virus maupun bakteri, serta mencegah
alergi. Juga bermanfaat pada pengobatan radang usus besar, asma, bronchitis dan penurunan kadar kolesterol darah.
Bau Tajam
Selain pegagan, tanaman karuk juga dikenal sebagai obat antiasma. Karuk termasuk tumbuhan obat dari keluarga Piperaceae.
Orang Jawa menyebutnya cabean, sedangkan di Sumatera ia dipanggil sirih
dudu atau karok. Sebutan amelaunune, gafutofure, kado-kado atau sirih
tanah didapat karok dari orang Maluku.
Di
tanah Pasundan karuk sudah lama dimanfaatkan sebagai obat batuk dan
obat asma. Sebagai tumbuhan tegak dan menjalar, tingginya dapat
mencapai 0.25 – 1 m. Sementara daunnya rada runcing, berbentuk mirip
jantung, tak beda jauh dengan daun sirih. Warna daunnya biasanya hijau
sampai hijau muda mengkilap, dengan ukuran antara 7 – 15 cm sampai 0.3
– 0.5 cm.
Bunganya berumah satu, berbentuk agak bulat. Buah karuk mirip dengan buah berry,
agak lonjong dan berwarna putih kehijauan. Tanaman ini ditemukan
pertama kali di daerah Cina Selatan, kemudian diperkenalkan ke Indonesia, sebelum akhirnya menyebar luas sampai semenanjung Melayu. Menurut Vimala dan kawan-kawan, karuk di Malaysia telah lama digunakan sebagai obat malaria, batuk, selesma, sakit tulang, sakit pinggang, sakit gigi dan cacingan.
Rebusan
daun karuk yang ditumbuk juga dapat digunakan sebagai obat urut pasien
lumpuh dan sakit tulang. Sementara lulur bahan daunnya biasa dijadikan
param kulit dan pengobat sakit kepala. Daun karuk , bersama biji
pinang, jika dikunyah dapat mengobati batuk dan asma kronis.
Berkolaborasi
dengan jahe, karuk berpotensi mengobati sakit gigi. Jika daun karuk itu
dihangatkan, ia bisa dijadikan sebagai tapal dada pada orang yang
sedang sakit batuk dan sakit tenggorokan.
Likhiwitaymuid dalam Tetrahedron, menyebut karuk mengandung beta sitostenol dan amidepelliterine. Karuk masih mempunyai pasukan lain, yaitu empat senyawa akene, pyrrole amide dan dua senyawa tak jenuh, pyrrolidine amides yang dikenal dengan nama sarmentine, serta sarmentosine. Senyawa alkene mempunyai efek menciutkan selaput lendir, selain bersifat aromatik (cocok untuk bahan parfum/kosmetik).
Senyawa paling penting dalam penyembuhan batuk dan asma adalah pyrroleamide,
yang juga berperan sebagai peluruh dahak (ekspektoran). Sebagai tanaman
obat, karuk menghangatkan, memberi kesejukan, antiradang dan mampu
meredakan rasa sakit. Baunya yang tajam juga baik dicoba untuk
meredakan pernapasan. Kandungan karuk lainnya, yaitu kalsium, kalium,
magnesium, karoten, niacin, vitamin B1, B2 dan C dikenal sebagai antioksidan alami.
Vimala
dan kawan-kawan meyakini, karuk memiliki aktivitas antioksidan sangat
tinggi. Setidaknya, tercermin dalam tiga kali uji coba yang mereka
lakukan. Tak heran kalau daun segarnya yang sering dikonsumsi sebagai
sayuran dapat mencegah penyakit kronis dan baik untuk sekadar menjaga
kesehatan.
TIPS
Cara membuat ramuan pemberantas asma dengan pegagan
- Ambil satu genggam pegagan segar, tumbuk sampai halus, kemudian seduh dengan setengah gelas air panas
- Tambahkan gula atau madu secukupnya, lalu aduk dan dinginkan
Ramuan
siap saji (untuk sekali minum) pun segera bisa jadi obat asma. Bila
pasienya anak-anak, campur tumbukan pegagan tadi dengan susu
kesukaannya. Ramuan ini diminum dua kali sehari, pagi dan sore.
Cara membuat ramuan pemberantas asma dengan karuk
- Ambil 3 – 5 lembar daun karuk untuk dosis sekali minum, kemudian tumbuk sampai halus, seperti jamu
- Supaya lebih sedap, tambahkan gula atau madu secukupnya
- Seduh dengan air panas sekitar setengah gelas, aduk sampai merata dan dinginkan
Sama seperti pegagan, ramuan ini cukup diminum dua kali sehari, pagi dan sore.
Oleh Samiran – Staf Balitbang Botani, LIPI, Bogor. Photo koleksi Deddy Kermit Madmoe