Diabetes melitus tipe I:
Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut baik melalui proses imunologik maupun idiopatik.
Diabetes melitus tipe II:
Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin.
Diabetes melitus tipe lain:
1. Defek genetik fungsi sel beta :
- Maturity onset diabetes of the young (MODY) 1,2,3
- DNA mitokondria
2. Defek genetik kerja insulin
3. Penyakit eksokrin pankreas
4. Endokrinopati :
3. Penyakit eksokrin pankreas
4. Endokrinopati :
- Akromegali
- Sindrom Cushing
- Hipertiroidisme
5. Obat atau zat kimia
6. Infeksi
6. Infeksi
- Citomegalovirus
- Rubela kongenital
7. Imunologi : Antibodi anti insulin
8. Sindrom genetik lainnya :
8. Sindrom genetik lainnya :
- Sindrom Down
- Sindrom Klinefelter
- Sindrom Turner
DM TIPE I
- Mudah terjadi ketoasidosis
- Pengobatan harus dengan insulin
- Onset akut
- Biasanya kurus
- Biasanya terjadi pada umur yang masih muda
- Berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4
- Didapatkan antibodi sel islet
- 10%nya ada riwayat diabetes pada keluarga
- 30-50 % kembar identik terkena
- Sukar terjadi ketoasidosis
- Pengobatan tidak harus dengan insulin
- Onset lambat
- Gemuk atau tidak gemuk
- Biasanya terjadi pada umur > 45 tahun
- Tidak berhubungan dengan HLA
- Tidak ada antibodi sel islet
- 30%nya ada riwayat diabetes pada keluarga
- ± 100% kembar identik terkena
Keluhan umum pada pasien diabetes melitus atau DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM lanjut usia pada umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien ialah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lanjut usia, terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menjadi tua sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai dengan komplikasi yang lebih lanjut.
Hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat ke dokter ialah adanya keluhan yang mengenai beberapa organ tubuh, antara lain :
- Gangguan penglihatan : katarak
- Kelainan kulit : gatal dan bisul-bisul
- Kesemutan, rasa baal
- Kelemahan tubuh
- Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh
- Infeksi saluran kemih
Kelainan
kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah genital ataupun daerah
lipatan kulit lain, seperti di ketiak dan di bawah payudara, biasanya
akibat tumbuhnya jamur. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul-bisul
atau luka lama yang tidak mau sembuh. Luka ini dapat timbul akibat hal
sepele seperti luka lecet karena sepatu, tertusuk peniti dan
sebagainya. Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadinya neuropati
juga merupakan keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa
lelah. Keluhan lain yang mungkin menyebabkan pasien datang berobat ke
dokter ialah keluhan mata kabur yang disebabkan oleh katarak ataupun
gangguan-gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa akibat
hiperglikemia.
Tanda-tanda dan gejala klinik diabetes melitus pada lanjut usia:
Tanda-tanda dan gejala klinik diabetes melitus pada lanjut usia:
- Penurunan berat badan yang drastis dan katarak yang sering terjadi pada gejala awal.
- Infeksi bakteri dan jamur pada kulit (pruritus vulva untuk wanita) dan infeksi traktus urinarius sulit untuk disembuhkan.
- Disfungsi neurologi, termasuk parestesi, hipestesi, kelemahan otot dan rasa sakit, mononeuropati, disfungsi otomatis dari traktus gastrointestinal (diare), sistem kardiovaskular (hipotensi ortostatik), sistem reproduksi (impoten), dan inkontinensia stress.
- Makroangiopati yang meliputi sistem kardiovaskular (iskemi, angina, dan infark miokard), perdarahan intra serebral (TIA dan stroke), atau perdarahan darah tepi (tungkai diabetes dan gangren).
- Mikroangiopati meliputi mata (penyakit makula, hemoragik, eksudat), ginjal (proteinuria, glomerulopati, uremia). sumber : Sumber : http://diabetesmellituscenter.wordpress.com/2010/01/09/mengenal-diabetes-mellitus/