1. Nama tanaman
Nama daerah: Camcao, Juju, Kepleng (Jawa); Camcauh, Tahulu (Sunda)
2. Klasifikasi tanaman
Divisio : Spematophyta
Sub division : Angiospermae
Kelas : Dycotiledonae
Bangsa : Ranales
Familia : Manispermaceae
Genus : Cyclea
3. Deskripsi Tanaman
Tumbuhan cincau ( Cyclea peltata) termasuk tumbuhan berbatang merambat, batang diameter
lingkar batang kecil, kulit batangnya kasap dan berduri. Daunnya
berbentuk perisai dengan permukaan dengan permukaan dipenuhi bulu.
Bunga tumbuhan ini berwara kuning dengan buah batu berwarna merah
mempunyai bentuk lonjong, majemuk, bentuk malai, kelopak bentuk corong,
bertaju lima, mahkota empat, berbibir empat putih, akar tunggang cokelat.
4. Penyebaran
Cincau hijau tumbuh tersebar dari India (Assam),
Burma (Myanmar), Indo-Cina, Thailand, P. Simalur dan pulau-pulau di
Selat Sunda dan Jawa.
5. Kandungan Kimia
Isochondodendrine, Tetrandrine, Homoaromoline, (+)-Thalrugosine, (+/-)-Tetrandrine, beta-Cyclanoline, dl-Fangchinoline, Isotetrandrine, Limacine,
Tetrandrine N-2′-oxide, alpha-Cyclanoline, Tetrandrine 2′beta-N-oxide,
(-)-2-Norlimacine, (-)-Curine, (-)-Cycleapeltine,
(-)-N-Methylcoclaurine, (-)-Repandine, (+)-Coclaurine,
(+)-Cycleabarbatine, (+)-Cycleanorine, Coclaurine, Cycleadrine
(Harborne, 1999 ; Guinaudeau et. al, 1993)
6. Khasiat
Kandungan alkaloid yang diekstraksi dari
akar tanaman cincau berkhasiat sebagai antimalaria dan mempunyai
aktizitas sitotoksik (Lin et al,. 1993). Tetandrine yang merupakan alkaloid turunan dari bisbenzylisoquinolin memiliki berbagai macam khasiat antara lain :
1. sebagai
antiinflamasi imunosupresif serta secara luas digunakan untuk
pengobatan silicosis dan berperan dalam regulasi calcium dalam berbagai
type sel (Linhua and Hoult, 1997).
2. sebagai antihipertensi (Hack et al., 1997)
3. menghambat agregasi platelet melalui penghambatan pembentukan tromboksan A2 (TXA2) (Hack et al., 1998)
4. sebagai antiplasmodial dan anti malaria (Angerhofer, 1999)
7. Penelitian Mekanisme Antikanker
Tetrandrine memiliki aktivitas farmakologis
sebagai antikanker melalui mekanisme apoptosis. Induksi apoptosis oleh
tetandrine ini melalui beberapa jalur antara lain :
1. Tetrandrine
mengiduksi apoptosis pada kanker kolon yang dikulturkan pada sel tikus
Ct-16 dan tumor subkutan melalui aktivasi jalur sinyal p38 MAPK (Jian
et al).
2. Tetrandrine pada konsentrasi tinggi mampu menginduksi cell cycle arrest
dan apoptosis melalui tekanan oksidatif. Perlakuan dengan 10 μM
tetrandrine tidak hanya menginduksi p53, p21, dan Bax tetapi juga
translokasi nuclear dari p53 dan hipophosphorilasi dari pRb. Regulasi
tetarandrin pada sel redoks ini kemungkinan berperan dalam aktivitas
sitotoksik dan sitoprotektif (Quanri et al., 2002).
3. Tetrandrine menginduksi apoptosis dengan mediasi caspase dan PKC-δ sel U937. pada
sel U937 dengan perlakuan tetrandrine 10 μM selama 24 jam, menagalami
perubahan mrfology sel, fagmentasi kromatin, pelepasan citokrom c, dan
aktivasi caspase. Tetrandrine juga mengiduksi tekanan oksidatif yang
mengaktivasi JNK bukan ERK dan p38 MAPK. Dalam mengiduksi apoptosis sel
U937 juga dibutuhkan PKC-δ, pra perlakuan dengan PKC-δ inhibitor dapat menghambat tetrandrine-induced caspase-3 activation (Byeong et al., 2004).
4. Penelitian
efek tetrandrine pada sel T peripheral darah manusia menunjukkan bahwa
tetandrine mampu menghambat phorbol 12-myristate 13-acetate (PMA)
)+ionomycin- yang menginduksi proliferasi sel T, sekresi interleukin-2,
dan ekspresi dari aktivasi antigen sel T, CD71. Penelitian lebih lanjut
secra molecular menunjukkan tetandrin mampu menghambat ekspresi dari
protein kinase C- dependent interleukin-2 receptor alpha chain dan
CD69. Selain itu terapi dengan tetrandrine dan analognya dapat
menginduksi apoptosis yang melawan penyakit autoimun (Ling et al., 1999).
5. Tetandrine
mampu menginduksi cell cycle arrest dan apoptosis pada kanker manusia.
Hal ini disebabkan peran dari jalur PI3K/AKT/GSK3beta. Pada sel HT-29
tetrandrine menginduksi deposphorilasi dari AKT, aktivasi dan nuclear
translokasi dari GSK3beta juga upregulasi dari upregulation of
p27(kip1). Aktivasi dari GSK3beta melalui penghambatan AKT
yang diinduksi oleh tetrandrin mampu meningkatkan phosphorilasi dan
proteolisis dari cyclin D1, aktivasi caspase 3, pembelahan subsequent
PARP (Chen et al., 2008)
6. Tetrandrim merupakan abragator yang poten pada control checkpoint G2 dan meningkatkan sensitivasi terhadap radiasi (Sun et al., 2007)
Referensi
Angerhofer CK, Guinaudeau H, Wongpanich V,
Pezzuto JM, Cordell GA, 1999, Antiplasmodial and cytotoxic activity of
natural bisbenzylisoquinoline alkaloids. J Nat Prod. Jan;62(1):59-66.
Byeong-Churl Jang, Ki-Jo Lim, Ji-Hye Paik, Jae-We
Cho, Won-Ki Baek, Min-Ho Suh, Jae-Bok Park Taek Kyu Kwon, Jong-Wook
Park, Sang-Pyo Kim, Dong-Hoon Shin, Dae-kyu Song, Jae-Hoon Bae,
Kyo-Cheol Mun and Seong-Il Su. Tetrandrine-induced apoptosis is
mediated by activation of caspases and PKC-δ in U937 cells . Biochemical Pharmacology, Volume 67, Issue 10, 15 May 2004, Pages 1819-1829
Chen XL, Ren KH, He HW, Shao RG. 2008. Involvement of PI3K/AKT/GSK3beta pathway in tetrandrine-induced G1 arrest and apoptosis. Cancer Biol Ther. 2008 Jul;7(7):1079.
Guinaudeau H, Lin LZ, Ruangrungsi N, Cordell GA., 1993, Bisbenzylisoquinoline alkaloids from Cyclea barbata. J Nat Prod. Nov;56(11):1989-92.
Hack-Seang Kim, Yong-He Zhang, Ki-Wan Oh and
Hee-Yul Ahn. 1997.Vasodilating and hypotensive effects of fangchinoline
and tetrandrine on the rat aorta and the stroke-prone spontaneously
hypertensive rat. Journal of Ethnopharmacology, Volume 58, Issue 2, October 1997, Pages 117-123
Hack-Seang Kim, Yong-He Zhang, Lian-Hua Fang,
Yeo-Pyo Yun and Hyung-Kyu Lee, 1999. Effects of tetrandrine and
fangchinoline on human platelet aggregation and thromboxane B2
formation, Journal of Ethnopharmacology, Volume 66, Issue 2, August 1999, Pages 241-24
Harborne. 1999. Phytochemical Dictionary Second Edition, Taylor and Francis, Chapter 21
Jiann-Ming Wu, Yun Chen Jin-Cherng Chen, Tzu-Yu
Lin and Sheng-Hong Tseng, 1999, Tetrandrine induces apoptosis and
growth suppression of colon cancer cells in mice, Cancer Letters Article in Press.
Lee JH, Kang GH, Kim KC, Kim KM, Park DI, Choi BT,
Kang HS, Lee YT, Choi YH. 2002. Tetrandrine-induced cell cycle arrest
and apoptosis in A549 human lung carcinoma cells. Int J Oncol. 2002 Dec;21(6):1239-44.
Lin LZ, Shieh HL, Angerhofer CK, Pezzuto JM,
Cordell GA, Xue L, Johnson ME, Ruangrungsi N. 1993. Cytotoxic and
antimalarial bisbenzylisoquinoline alkaloids from Cyclea barbata. J Nat Prod. 1993 Jan;56(1):22-9.
Ling-Jun Ho, Deh-Ming Chang,Ta-Chung Lee, Mu-Lan
Chang and Jenn-Haung Lai. Plant alkaloid tetrandrine downregulates
protein kinase C-dependent signaling pathway in T cells . European Journal of Pharmacology Volume 367, Issues 2-3, 19 February 1999, Pages 389-398
Linhua Pang and J. R. S.Hoult. 1997. Cytotoxicity
to macrophages of tetrandrine, an antisilicosis alkaloid, accompanied
by an overproduction of prostaglandins. Biochemical Pharmacology Volume 53, Issue 6, 21 March 1997, Pages 773-782
Quanri Jin, Chulhun Kang, Yunjo Soh, Nak Won Sohn,
Juhie Lee, Yong Ho Cho, Hyung Hwan Baik and Insug Kang. 2002,
Tetrandrine cytotoxicity and its dual effect on oxidative
stress-induced apoptosis through modulating cellular redox states in
Neuro 2a mouse neuroblastoma cells. Life Sciences Volume 71, Issue 17, 13 September, Pages 2053-2066
Syamsuhidayat, Sri Sugati dan Johny Ria Hutapea.1991.Inventaris Tanaman Obat I. Badan Litbang : DEPKES RI
Sun XC, Cheng HY, Deng YX, Shao RG, Ma J. 2007,
Effects of tetrandrine on apoptosis and radiosensitivity of
nasopharyngeal carcinoma cell line CNE. Acta Biochim Biophys Sin (Shanghai). Nov;39(11):869-78.